CARA PEMBUATAN ULIR
SECARA MANUAL PADA KERJA BANGKU
Makalah
untuk memenuhi
tugas mata kuliah Teknologi Mekanik
yang dibina oleh
Bapak Abd. Cholik
Oleh
Dino Purwandika (130511616272)
Hidayatullah Surya P. (130511616279)
Rian Arifin (130511616301)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
September 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktikum
kerja bangku adalah praktikum teknik dasar yang harus dikuasai dalam
mengerjakan produk kerja bangku pada dunia teknik produksi. Pekerjaan kerja
bangku yaitu membuat kontruksi dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku
kerja/ragum. Pekerjaan kerja bangku meliputi mengikir, mengebor, mengetap,
menyenai, menyambung dan melipat plat, menandai
menggergaji dll.
Mahasiswa
harus dapat menyelesaikan tugas praktikum berupa pengikiran, pengetapan,
penyenaian, penyambungan dan pelipatan plat, penyetempelan penandaan, dan
penggergajian serta bekerja menerapkan dasar-dasar pengukuran menggunakan
jangka sorong, penggaris siku serta mistar baja.
Dalam
proses pengerjaan kerja bangku diperlukan ketelitian dan kesabaran.Juga harus
berhati-hati dalm menggunakan material, agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
Namun sekarang peranan kerja bangku mulai tergeser oleh perkembangan teknologi
yang lebih praktis, efisien dan hemat waktu. Terutama dalam industry, peranan
kerja bangku hanya sebagian kecil saja karena di dalam industry diutamakan
keuntungan yang lebih terhadap peralatan yang digunakan, agar dapat
menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Dengan
adanya praktikum kerja bangku hal ini ditujukan kepada mahasiswa untuk
memberikan pengetahuan, memperkenalkan, melatih dan mengasah ketrampilan dalam
menggunakan peralatan perkakas kerja bangku. Maka dari itu dengan adanya
praktikum kerja bangku sebagai wadah untuk pelatihan dan mengasah potensi
mahasiswa secara motorik.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian dan Fungsi Praktikum Kerja Bangku
1.2.2 Peranan Peralatan Kerja Bangku
1.2.3 Alat pengukuran dan alat pendukung tambahan
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Mahasiswa dapat mengenal alat-alat dan
perkakas dalam kerja bangku.
1.3.2
Mahasiswa dapat mengetahui dan
menggunakan peralatan kerja bangku sesuai fungsi dan prosedur kegunaanya.
1.3.3
Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan
wawasan baru mengenai praktek kerja bangku.
1.3.4
Mahasiswa dapat menggunakan dasar-dasar
pengukuran menggunakan jangka sorong serta mistar baja dalam kegiatan
praktikum.
1.3.5
Menjadikan mahasiswa yang siap kerja
dalam lingkungan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Fungsi Praktikum
Kerja Bangku
Istilah
kerja bangku diambil dari dari istilah sesuai dengan jenis pekerjaan yang
banyak digunakan dilakukan diatas bangku atau meja kerja. Kerja bangku adalah
pekerjaan manual yang banyak diterapkan di bengkel, industry dan sekolah
kejuruan. Walaupun pekerjaannya tergolong sederhana. Sering kita memiliki
permasalahan untuk menentukan perkakas kerja bangku yang sesuai dengan material
benda kerja dan hasil yang diperoleh dengan benar. Juga bagaimana prosedur
pemakaian agar tidak terjadi kesalahan atau kecelakaan kerja.
Dalam
proses praktikum kerja bangku diperlukan ketrampilan dan ketelitian dalam
pengerjaan benda kerja, dengan demikian peserta didik/mahasiswa dapat
menjadikan praktikum kerja bangku sebagai tolak ukur potensi guna mempersiapkan
diri sebagai tenaga kerja industri yang profesional dan memperoleh hasil
tamatan yang dapat terserap didunia kerja.
2.2 Pengertian dan Peranan Peralatan
Kerja Bangku
2.2.1 Ragum
Merupakan
suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat,
digergaji, ditap, disney, dan lain lain. Alat jugs merupakan peralatan yang
harus ada dalam semua proses pengerjaan dalam praktikum kerja bangku.
Dengan memutar
tangkai (handle) ragum,Maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/melepas
benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan
sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.
2.2.2 Snai
Snai adalah alat yang berfungsi untuk membuat
alur pada benda hasil pengeboran atau membuat ulir sekrup luar. Yang terbuat
dari bahan baja karbon tinggi. Penyayatan ulir luar digunakan untuk membuat/memotong ulir luar pada besi atau
pipa.
2.2.3 Gergaji
Gergaji
adalah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Mata gergaji
berbentuk gerigi, dan bentuk gigi gergaji tergantung pada bahan yang dipotong, misalnya
kayu atau logam.
Ada
banyak jenis gergaji. Antaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan
kekuatan otot ataupun dengan menggunakan bantuan mesin. Gergaji biasanya
menimbulkan suara bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan agak berbahaya
karena tepinya yang tajam diperlukan
ketrampilan dan prosedur yang tepat dalam penggunaanya.
2.2.4 Mesin
Bor Meja
Mesin
bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan
untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan
diameter 16mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik
diteruskan ke poros mesinsehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar
yang sekaligus sebagai pemegang matabor dapat digerakkan naik turun dengan
bantuan tuas bor sesuai kedalaman penyayatan mata bor.
2.2.5 kikir
Kegunaan kikir pada pekerjaan
penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang,membuat rata dan
menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya. membuat rata dan sejajar, membuat
bidang-bidang berbentuk dan sebagainya.
2.3 Alat-alat Pengukuran
2.3.1
Jangka Sorong
Jangka
sorong merupakan alat ukur yang penting untuk tukang kayu.Jangka ini memberikan
pengukuran yang tepat pada pengukuran panjang, tebal dan diameter suatubenda
kerja. Dengan jarum pengukur lubang dapat dengan tepat diukur kedalaman
lubang.Rahang sorong yang dilengkapi dengan nonius, memungkinkan pembacaan
dalam perseribu milimeter.Jangka sorong adalah perlengkapan presisi
(tepat).Maka dari itu, jangka sorong harus diperlakukan dengan tertib pada
pemakaian maupun penyimpanannya.
2.3.2
Penggaris Siku
Alat
ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya 30
cm terbuat dari bahan baja. Selain itu alat ini juga digunakan sebagai alat
ukur kerataan benda kerja setelah pengikiran.
2.3.3
Mistar Baja
Mistar
baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek, selain itu
juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada
pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada
yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.
2.3.4 Mal ulir
Mal ulir ini gunanya untuk mengukur atau memeriksa ulir. Alat
ini terbuat dari bahan baja pelat. Satu set mal ulir terdiri dari beberapa buah
mal. Mal ini ada yang terdiri hanya satu macam ulir saja, misalnya withworth
dan ada pula yang terdiri dari dua macam ulir yaitu ulir withworth dan ulir
metrik. Pada rumahnya terdapat tanda withworth 55° dan metrik 60°.
2.4 Alat Pendukung Tambahan
1. Sapu
Meskipun
alat ini sederhana didalam praktikum kerja bangku alat ini memiliki fungsi
sebagai pembersih geram-geram yang berserakan disekitar meja kerja atapun
disela-sela ragum setelah proses pengikiran, penggergajian dan pengeboran.
2. Sikat
Kawat
Merupakan
sebuah alat yang terbuat dari kawat-kawat besi dalam kerja bangku yang
berfungsi sebagai pembersih karat dan geram peralatan kerja bangku seperti
pembersih yang efektif gigi kikir yang terselip geram, sehinnga proses
penyayatan kurang maksimal dan juga menahan/pembersih geram yang panas pada
saat pengeboran agar tidak terpental ke operator dan juga menghindari masuknya
geram kedalam lubang benda kerja yang telah dibor.
3. Minyak
pelumas
Cairan
pelumas untuk melumasi benda kerja dan peralatan kerja untuk mencegah keausan
peralatan kerja misalnya pada pengeboran, pengetapan, penyenaian dan juga
penggergajian untuk minyak pelumas yang paling efektif oli karena memiliki
kekentalan yang cocok untuk mengurangi gesekan peralatan kerja dengan benda
kerja.
BAB III
PEMBUATAN
ULIR SECARA MANUAL
3.1 Persiapkan
peralatan
- Pengikiran
Yaitu mengikir benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen
pembimbing.a. Alat yang digunakan yaitu:
1) Ragum
2) Kikir kasar dan kikir halus
3) Benda kerja ( plat besi )
4) Jangka sorong
5) Jobsheet
6) Penggaris siku
Cara kerja :
1) Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.
2) Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.
3) Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian
lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat
usapan mundurtekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan
memperpanjangumur kikir.
4) Perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelah kiri
ragum dengan kakitetap tidak berubah. Kaki harus terbentang dengan
menyesuaikan panjang kikir. Sudutantara poros ragumdan kaki mendekati30o untuk
kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan.Dan gerakan pengikiran diikuti
seleruh bagian tubuh bukan tanganya saja yang bergerak.
b.
Membuat ulir
Penggunaan
Sney untuk membuat ulir luar dengan bantuan tangan.Sama halnya dengan tap, Sney
juga terbuat dari baja HSS. Sney sendiri memiliki dua macam jenis yakni Sney
belah bulat dan sney segi enam. Untuk menggunakannya Sney dilengkapi dengan
rumah sney untuk pegangannya. Dalam praktikum kerja bangku ruamah senai yang
digunakan jenis senai telah bulat.
Langkaah
awal dalam pembuatan baut atau ulir luar yang sesuai dengan praktikum
pengetapan yang tertera diatas usaha yang dilakukan yaitu:
- Gergaji besi silinder denagan ukuran sesuai yang diinginkan
- Kikir rata secara melingkar benda kerja sesuai job sheet
Langkah Pengerjaan Benda Kerja penyenaian
- Memasang senai pada tangkai senai.
- Mengendorkan sekrup pengunci pada batang senai.
- Memasukkan senai pada batang, tanda ukuran berada di atas, samapi senai terkunci oleh sekrup pengunci menggunakan tang.
- Mengencangkan sekrup pengunci.
- Melumasi gigi senai dengan pelumas.
Memulai penyenaian
1.
Menempatkan senai pada ujung benda
kerja yang telah dijepit ragum
2.
Memberikan tekanan yang seimbang pada
kedua ujung tangkai saat senai diputar searah putaran jarum jam.
3.
Putar senai maju mundur pada setiap ¼
putaran
Memeriksa kelurusan setelah dua atau tiga kali
putaran batang
1.
Perhatikan senai dan benda kerja harus
tegak lurus.
2.
Memperbaiki setiap ketidak lurusan
dengan memberikan tekanan yang lebih besar pada sisi batang yang lebih tinggi.
Melanjutkan penguliran benda kerja.
1.
Memberikan sedikit pelumas pada ulir
setelah tangkai diputar dua atau tiga kali putaran.
2. Lakukan
pengukuran panjang ulir yang telah disenai menggunakan jangka sorong.
Setelah ulir
terbentuk dan sesuai ukuran maka bersihkan bagian ulir dan tempat kerja
kemudian uji coba uir dengan mal ulir dan bersihkan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
- Praktikum kerja bangku, dibutuhkan ketelitian, ketrampilan, tanggung jawab kediplinan demi tercapainya terget ketepatan waktu penyelesaian praktium.
- Menjaga kesehatan, keselamata kerja dan prosedur penggunaan alat. Hail ini sangat ditekankan karena pada praktikum kerja bangku semua alat yang digunakan moyoritas pengoperasianya secara manual.
- Dalam praktikum kerja bangku semua mahasiswa dapat membaca dan menggunakan alat ukur.
- Dalam praktikum kerja bangku, pengikiran merupakan proses pengerjaan yang memakan waktu yang cukup panjang ± 2 minggu mulai saat benda kerja masih utuh dengan kerak-kerak bekas pemotongan hingga mengukur ketepatan ukuran job sheet yang telah disiapkan maka diperlukan jam terbang yang tepat, keuletan, kerja keras dan tanggung jawab untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan ketepatan waktu penyelesaian.
DAFTAR
RUJUKAN
Hidayah, Nurul. 2011. Kerja Bangku atau Pengikiran, (Online), (http://edu-corner.blogspot.com/2011/01/kerja-bangku-atau-pengikiran.html,
diakses 01 September 2014).
Robi, 2011. Membuat Ulir Dalam dan Ulir Luar.
(Online), (http://engineer-robi.blogspot.com/2011/11/membuat-ulir-dalam-dan-ulir-luar.html, diakses 01
September 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar